Program 1.000 Petani Kelor di Bulukumba, GMIL PRO Sasar 5 Kecamatan

54 sec read

bisnis daun kelor

Ketua Gerakan Muda dan Mahasiswa Intelektual Lidik Pro (GMIL PRO) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) M Aciking terus melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap petani kelor di kabupaten Bulukumba.

Program gerakan 1.000 petani kelor di Kabupaten Bulukumba bersama PT Plaza Desa Indonesia sebagai mitra petani kini menyasar petani kelor di Kecamatan Bonto tiro dan Bonto Bahari.

“terkait dengan MuO Lidik Pro dengan PT Plaza Desa Indonesia sebagai mitra petani kelor, Kami terus bergerak melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap petani kelor,” kata Aciking yang ditemui di salah satu warkop kota Bulukumba pada Kamis (9/9/2021) pagi.

Sosialiasasi Petani kelor di Bulukumba
Dokementasi sosialisasi tanaman kelor di Bulukumba

Juga dikatakannya, kalau dirinya bersama aktivis Lidik Pro yang tergabung dalam GMIL PRO sudah melakukan sosialisasi pada 5 kecamatan yang berpotensi budi daya tanaman kelor.

“Peminatnya sangat banyak, namun untuk saat ini baru 5 kecamatan yang sudah Kami sasar, ini juga menyangkut luas lahan petani. Kami sudah sosialisasi di Gantarang, Ujung Loe, Bonto Tiro, Herlang dan Kajang, sementara yang sudah menanaman sisa terus dilakukan pembinaan agar lebih produktif,” tambahnya.

Bisnis Daun Kelor Kering Tidak Pernah Mati

Bisnis Daun kelor kering merupakan bisnis yang menjanjikan dan tak pernah mati.

Sama halnya dengan bisnis budidaya yang sangat menguntungkan.

Dalam memulai bisnis ini sebenarnya mudah dan bisa dimulai dengan modal yang tidak banyak. Misalnya memulai budidaya daun kelor di pekarangan rumah atau di kebun.

“Siapapun bisa menjadi petani kelor dan bisa menjalankannya dengan baik. Kontrak kerja antara petani dan perusahaan tentu menjadi jaminan harga yang stabil dan target pemasaran yang tepat dan berkelanjutan,” tutup Ciking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *